Materi Radio Wireless Outdoor

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu

Selamat Pagi sobat blogger, perkenalkan nama saya Muhammad Iqbal Gusmara. Saya sekolah di SMK Negeri 1 Cihampelas, jurusan TKJ ( Teknik Komputer Jaringan ). Saya baru kelas 12, lagi sibuk-sibuknya persiapan materi buat UJIAN :v , jadi ya mohon dimaklum apabila isi blog dan tampilan pada blog saya ini acak-acakan :v. 

Kali ini saya akan memberikan pembahasan tentang materi Radio Wireless Outdoor.
Apa sih Radio Wireless Outdoor itu ?
Perkembangan teknologi yang cepat selama beberapa tahun terakhir memungkinkan produk-produk perangkat wireless yang lebih murah namun tetep powerfull.

Di era informasi saat ini, manusia memerlukan komunikasi untuk saling bertukar informasi di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja. Salah satu sistem komunikasi yang merupakan andalan bagi terselenggaranya intergrasi sistem telekomunikasi secara global adalah sistem komunikasi nir-kabel (wireless), dimana fungsi antena sebagai perangkat untuk komunikasi wireless. Wireless Outdoor digunakan untuk menghubungkan perangkat yang ada di luar ruangan.

Internet dengan model wireless saat ini sudah banyak digunakan karena banyak dipandang dari segi kepraktisanya dan jarang juga terjadi kegagalan karena kabel putus, tersenggol tanpa sengaja sehingga sambungannya lepas dan sebagainya. Namun masalah semacam ini jarang sekali ditemui dengan sambungan internet model wireless. Karena kepraktisannya sehingga banyak orang menerapkan sambungan internet model wireless untuk membuat hotspot. Salah satu faktor penting dalam keberhasilan sebuah hotspot adalah Antenna.

Berbicara tentang sistem komunikasi wireless, peran antena sangatlah penting untuk mendapat perhatian khusus. Antena yang juga disebut sebagai areal, yaitu perangkat yang berfungsi untuk memancarkan atau menerima gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara atau sebaliknya udara ke media kabel.
Berikut macam antenna, antara lain :


1.Antenna Parabolic

Antenna Parabolic ( Antena Parabola ) adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi, yang digunakan untuk komunikasi radio, televisi, data dan juga radiolocation (RADAR) pada bagian UHF dan SHF dari spektrum gelombang elektromagnetik. Panjang gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif pendek pada frekuensi-frekuensi ini menyebabkan ukurang yang digunakan untuk antena parabola masih dalam ukuran yang masuk akal dalam rangka tingginya untuk kerja respons yang diinginkan baik untuk menerima atau pun memancarkan sinyal.


PRINSIP KERJA

Bentuk antena yang seperti piring memantulkan sinyal ke titik fokus piringan tersebut. Di titik fokus tersebut ditempatkan sebuah alat yang disebut feedhorn. Alat ini menjadi titik pusat untuk pemandu gelombang yang mengumpulkan sinyal di atau dekat dititik fokus dan mengubahnya menjadi low-noise block downconverter (LNB). LNB mengubah sinyal dari gelombang elektromagnetik atau gelombang radio menjadi sinyal listrik dan menggeser rentangnya dari C-Band atau Ku-Band menjadi L-Band. Antena parabola untuk penyiaran langsung menggunakan LNFB, yang mengintegrasikan feedhorn dengan LNB. Dengan menggunakan frekuensi lebih rendah seperti C-Band, pembuat anterna parabola memiliki pilihan lebih luat untuk bahan pembuatannya. Ukuran antena parabola besar yang dibutuhkan untuk frekuensi lebih rendah mendorong antena parabola untuk dikonstruksi dari lempengan logam dan kerangka logam. Pada frekuensi lebih tinggi desain tipe lempengan lebih sedikit meskipun beberapa desain menggunakan piringan padat.

A. TIPE-TIPE PARABOLA

a) Piringan dengan motor

Sebuah piringan yang ditegakkan di sebuah tiang dan digterakan dengan motor atau servo dapat dikendalikan dan diputar atau dirotasikan untuk menghadap berbagai posisi satelit yang berbeda di angkasa.

b) Multisatelit

Multisatelit adalah piringan yang dapat menampung sebanyak 16 buah posisi satelit (Ku-Band). Beberapa desain memungkinkan beberapa penerimaan sekaligus dari beberapa posisi satelit berbeda tanpa harus mengubah posisi piringan.

c) VSAT

VSAT adalah tipe antena parabola yang paling populer. VSAT adalah singkatan dari Very small apeture terminal. Antena parabola jenis VSAT menyediakan komunikasi internet satelit dua arah dan jaringan pribadi untuk berbagai organisasi, Saat ini sebagian besar VSAT beroperasi di gelombang Ku-Band.


KELEMAHAN DAN KELEBIHAN

Menggunakan antena parabola dan koneksi satelit memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri.
Kelebihan menggunakan antena parabola dan koneksi satelit adalah kualitas Video dan kualitas Audio yang lebih baik jika digunakan untuk menerima siaran dari televisi satelit. Bentuk antena parabola seperti piringan membuat transmisi lebih mudah diterima, sangat cocok untuk menangkap gelombang ditempat-tempat yang jauh dari pusat transmisi.
Kelemahan yang paling mempengaruhi antena parabola dan layanan satelit adalah harga yang mahal untuk peralatan yang dibutuhkan. Antena parabola juga tidak bisa langsung membagi saluran jika di dalam satu rumah memiliki dua atau lebih perangkat televisi. Semua televisi di suatu rumah akan menyiarkan program yang sama, karena tidak ada pembagian transmisi. Untuk melakukannya, dibutuhkan peralatan tambahan seperti tuner digital yang dapat membagi transmisi agar televisi berbeda di satu rumah mampu mengakses program yang berbeda. Kelemahan yang juga harus diperhatikan adalah gangguan cuaca. Antena parabola dapat mengalami gangguan dalam menerima transmisi jika cuaca terlalu buruk.




Hasil gambar untuk gambar antena parabola



Gambar Antenna Paraboloc


2.Antenna Omni

Omni Slotted Antenna ini merupakan salah satu antena omnidirectional untuk memancarkan signal Wireless Lan 2,4 GHz baik type B atau G kesegala arah dengan polarisasi horizontal. Memikili kemampuan yang sangat bagus dan mampu meningkatkan jangkauan yang labih jauh. Karena kehandalannya, maka antenna ini sangat cocok digunakan untuk antenna WISP, maupun antenna Rt-Rw Net anda. Omnidirectional antena secara normal mempunyain gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau satu titik ke banyak titik disekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunakan directional antenna atau antenna yang ter arah. Antenna Omni ini memiliki bentuk vertikal seperti lidi. Antenna type ini memiliki sudut polarisasi horizontal yang sangat baik (hingga 360 derajat), tetapi untuk polarisasi vertikal antenna jenis ini kurang baik karena hanya selebas 32 derajat. Jadi ketika antenna ini dipasang pada ketinggian 10 meter maka titik di bawah antenna tidak akan mendapatkan sinyal alias Blankspot, lain halnya jika antenna ini diletakan pada tengah ruangan yang luas maka orang-orang di sekeliling antenna ini akan mendapat sinyal yang kuat.
Informasi terkakhir dengan tinggi antenna 40 meter, antenna ini bisa diakses hingga jarak lebih dari 9,5 Km dan didapatkan RSSI -77 dbm. Hasil tersebut masih sangat bagus, karena rata-rata Receive Sensitivity Wireless Lan adalah -88 dbm.
Pemasangan antenna ini relatif mudah, seperti pemasangan antenna yang lain. Hanya saja karena antenna ini memiliki polarisasi Horizontal, maka antenna klien pun harus dipasang secara horizontal pula seperti gambar dibawah.


Hasil gambar untuk gambar antena omni png

Gambar Antenna Omni


3. Antenna Sectoral

Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links. Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal. antena sectoral juga di pasang vertikal ingat BTS telepon selular? BTS umumnya juga menggunakan antena sectoral untuk mengcover client. antena sectoral mempunyai sudut polarisasi horizontal sebesar 120 derajat sedangkan untuk vertikalnya sama dengan antena omni namun karena antena ini dapat diubah kemiringanya (pada BTS umumnya sedikit miring) sehingga dapat mengcover area yang ada dibawahnya sehingga tidak terdapat blank spot.

Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.
 Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.
Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu sektor atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.




Gambar Antenna Sectoral



Biasanya menggunakan Radio WLAN dengan janis antenna built-in maupun external dengan model omnidirectional dengan sudut pancaran 360 derajat, model sectoral dengan sudut pancaran 20 derajat - 180 derajat ataupun grid/parabolic ( termasuk kategori model sectoral ). Jangkauan antena sectoral umumnya lebih jauh dari antenna omnidirectional.



Sekian informasi seputar Radio Wireless Outdoor yang saya bahas disini. Semoga bisa bermanfaat bagi sobat blogger yang berkunjung ke blog saya, mohon maaf juga bila ada banyak kesalahan dalam penulisannya.

Sering-sering berkunjung ke blog saya ya :v semoga semua yang saya bagikan bisa bermanfaat bagi semua visitor blog saya.
Sampai jumpa di post selanjutnya. 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu




~Informasi Admin~

Nama Lengkap : Muhammad Iqbal Gusmara
Kelas : XI TKJ 2
Mata Pelajaran : WAN
Sekolah : SMKN 1 CIHAMPELAS


Referensi : 


https://satyanugrahastemsi.blogspot.co.id/2011/08/radio-w-lan-indoor-dan-outdoor.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUGAS LAPORAN ADMIN SERVER - DEBIAN 8 JESSIE

Instalasi Mikrotik di Virtual Box beserta Konfigurasi Dasarnya

Macam-Macam Serangan Pada Jaringan WAN